Selasa, 24 Januari 2012

Kekasih Allah: DOA MENURUT TINJAUAN SYARI'AH

Kekasih Allah: DOA MENURUT TINJAUAN SYARI'AH

DOA MENURUT TINJAUAN SYARI'AH

Doa adalah permohonan dari makhluk terhadap khalik. Doa merupakan salah satu bentuk ibadah atau penghambaan diri seorang hamba kepada Sang Penciptanya. Berdoa bukan merupakan pemberitahuan seorang hamba kepada Sang Pencipta, karena Sang Pencipta hakekatnya sudah mengetahui segala apa yang diminta oleh hambaNya, tapi berdoa adalah untuk lebih mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah yang telah meberi dia kehidupan. Berkaitan dengan hal ini Rasulullah Saw bersabda:

Addu'aau huwal ibadah, doa itu adalah ibadah ( H.R. Abu Dawud )

Allah sangat menyukai manusia yang banyak meminta, memohon kepadaNya  dalam berbagai keadaan dan dalam hal apapun. Sebaliknya Allah sangat membenci manusia angkuh yang tidak mau memohon kepadaNya. bahkan Allah menggolongkan orang yang enggan berdoa dan bermunajat terhadapNya, sebagai orang yang sombong , serta mengancamnya dengan siksaan yang menghinakan. Simak firman Allah berikut ini:

Ud'uuni astajiblakum, innaladziina yastakbiruuna an 'ibadatii sayadkhuluuna jahannama daakhiriin
"Berdoalah kamu sekalian kepadaKu, pasti Aku perkenankan bagim. Seseungguhnya orang yang sombong tidak mau menyembahKu akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina"
(Q.S. Al-Mu'min[40]:60)

Dalam surat Al-Fatihah, Allah menyuruh kita untuk menyatakan diri iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (hanya kepadaMu kami beribadah, dan hanya kepadaMu kami meminta pertolongan). Ini mengandung arti bahwa kita menghambakan diri kepada Allah, maka memohon pertolonganpun hanya kepada Allah. Karena doa merupakan satu bentuk isti'anah (memohon pertolongan) kita kepada Allah SWT.
Setiap doa yang kita ucapkan harus disertai dengan keyakinan bahwa Allah pasti akan mendengar dan mengabulkan doa kita dan senatiasa optimis dan husnudzon kepada Allah, karena memang Allah telah berjanji akan mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan, sebagaimana firmanNya dalam surat Al-Baqoroh ayat 186 :

"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu"


Ayat tersebut menegaskan kepada kita bahwa Allah pasti mengabulkan doa-doa kita, dan Allah tidak mungkin mengingkari janjiNya. Rasulullah bersabda: " Barangsiapa yang ingin dikabulkan doanya oleh Allah ketika dalam keadaan susah, maka ia harus memperbanyak berdoa ketika ia dalam keadaan senang." (H.R. Abu Dawud)
Selanjutnya perlu kita ketahui bahwa manusia hidup pasti memiliki cita-citam keinginan dan harapan. Demikian pula manusia tentu akan dihadapkan kepada berbagai ujian, rintangan dan halangan, dua hal tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Maka menempuh cita-cita dan menghadapi cobaan tentu tidak cukup hanya dengan ikhtiar secara lahiriah saja. Tetapi harus diiringi dan disertai dengan usaha batiniah berupa doa. Setelah kedua bentuk usaha ini kita tempuh barulah bertawakal kepada Allah, maka pasti Allah akan memberikan keputusan yang terbaik bagi kita. Wallahu a'lam bishowab....



Disadur dari buku: Kumpulan Doa Makbul
Pengarang: Dra. Neni Nuraeini, M.Ag.
Penerbit: Mutiara Media